Kenapa Harus Bikin Konten Wrap Up dan TBR?

Kenapa Harus Bikin Konten Wrap Up dan TBR?

Tiba-tiba terlintas pertanyaan paling konyol di otakku hari ini “Kenapa harus bikin konten wrap up dan TBR?” 

Setiap awal atau akhir bulan, aku selalu membuat konten seperti ini. Isi kontennya berupa informasi mengenai apa saja yang akan aku baca di bulan tersebut dan yang sudah aku baca di bulan lalu.

Pertanyaannya, kenapa harus membuat konten seperti ini? Sebenarnya jawabannya simple, biar konten youtube ku penuh. Hahahaha. Tapi aku akan jelaskan lebih detail lagi.

Kenapa Membuat Konten Wrap Up dan TBR?

Konten Book Wrap Up dan konten TBR selalu menjadi konten yang akan dikeluarkan para booktuber di awal bulan atau di akhir bulan.

Isi konten Wrap Up berupa informasi mengenai buku apa saja yang sudah dibaca dan kesannya, sedangkan konten TBR berupa informasi mengenai rencana buku apa saja yang akan dibaca kedepannya.

Konten seperti ini merupakan jadi segmen konten hiburan di dunia perbukuan. Dimana para penonton akan mendapatkan rekomendasi buku singkat yang mungkin saja menarik untuk mereka.

Sementara untuk kreatornya sendiri, konten seperti ini menjadi konten yang paling mudah untuk dibuat. Tanpa perlu memikirkan konsep video maupun membuat skrip yang matang.

Apakah Konten Seperti Ini Banyak Penontonnya?

Dari sepengalamanku di dunia perbukuan, konten seperti ini juga termasuk banyak peminatnya dibanding konten yang lebih khusus seperti review buku. Penontonnya pun lebih banyak dibanding konten-konten biasanya.

Mungkin karena penonton lebih suka melihat pembahasan banyak buku secara singkat dibanding pembahasan 1 buku tertentu. Tapi ini hanya analisa awam aku aja. Hehe.

Tapi ya gak mungkin juga kan dalam 1 bulan bikin konten wrap up seminggu sekali. Mungkin bisa saja, kalau buku yang dibaca banyak banget. Kalau seperti aku, buku yang aku baca dalam 1 minggu hanya 1 bahkan terkadang 2 minggu baru beres baca 1 buku. Agak sulit sepertinya untuk membuat konten wrap up mingguan.

Konten Lain Seperti Apa yang Banyak Penontonnya?

Sebenarnya ada 1 konten lagi yang punya banyak penontonnya, tapi ada aja yang kontra sama konten seperti ini.

Konten book haul atau konten buka paket buku. Paket bukunya tentu tidak hanya 1 dong, tapi bisa 3-5 paket sekaligus, bahkan ada yang lebih. Ini khusus untuk orang yang memang suka sekali belanja buku secara online.

Untuk konten sejenis ini juga mudah dibuat karena tidak perlu memikirkan konsep video dan membuat skrip yang matang. Tinggal siapkan paket yang akan diunboxing lalu buatlah video mengalir apa adanya. Pada proses pengeditan mungkin perlu adanya pemotongan agar video tidak menjadi terlalu panjang dan monoton.

Pengalamanku, jumlah penonton untuk konten unboxing seperti ini bisa mencapai jumlah yang sangat banyak. 100 views buatku untuk 1 kali post video sudah sangat banyak. Bagi konten kreator buku yang lebih terkenal sudah pasti ribuan atau bahkan puluhan ribu viewnya.

Bagi yang kontra, konten seperti ini justru menimbulkan perasaan impulsif buying. Aku tidak menyangkal hal itu, karena memang bagi sebagian orang perasaan impulsif buying karena melihat suatu konten itu pasti ada yang mengalami. Tapi kembali lagi, pasti tidak semua penonton seperti itu. Bisa saja konten seperti ini hanya dijadikan hiburan semata.

Kalau kamu mau lihat contoh konten Wrap Up dan TBR bulanan, kamu bisa tonton di channel Teman Buku. www.youtube.com/temanbuku



Posting Komentar

0 Komentar