Selamat ulang tahun kemerdekaan Indonesia-ku, semoga berjaya selalu. Di momen kemerdekaan ini, aku mau memberikan rekomendasi novel berlatarkan sejarah kelam Indonesia.
Memang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Indonesia memiliki beberapa sejarah kelam, mulai dari pembantaian massal di masa kolonial akibat pembangunan jalan raya pos, sampai penculikan aktivis yang terjadi pada tahun 1998.
Namun, meski sejarah itu sangat melukai kita sebagai rakyat Indonesia, tapi tetap kita tidak boleh melupakan sejarah, agar sejarah kelam tersebut tidak lagi terulang demi kemajuan negara kita.
Sebenarnya ada banyak novel yang mengambil latar peristiwa kelam, tapi aku hanya akan bahas 5 novel saja di sini.
Jadi mari kita langsung saja ke 5 novel berlatarkan sejarah kelam Indonesia:
1. Laut Bercerita - Leila S. Chudori
Novel Laut Bercerita memiliki latar sejarah kelam di tahun 1998, dimana pada saat itu, para aktivis dan mahasiswa sedang gencar-gencarnya untuk melengserkan pemerintahan orde baru. Segala suara aktivis dibungkam bahkan diberantas habis.
Novel ini memiliki dua POV cerita, cerita pertama yaitu tokoh bernama Biru Laut yang menunjukkan segala kesedihan dan ketakutan para aktivis yang berani bersuara tentang isu sosial yang terjadi di tahun 1991 hingga 1998. Para aktivis ini dianggap berbahaya, ditangkap dan dihukum secara fisik dan mental.
POV kedua yaitu cerita tentang keluarga yang kehilangan saudaranya dalam tragedi 1998, latar waktu di tahun 2000 hingga 2007.
2. Setan-Setan Menggugat - Kisah Tanah Jawa
Novel Setan-Setan Menggugat memiliki latar sejarah kelam di tahun 1809. Dimana pada masa itu sedang terjadi pembangunan jalan raya pos anyer panarukan di timur pulau jawa yang berujung pembantaian massal.
Novel ini memiliki pendekatan supranatural, sehingga apa yang dicatatkan dalam sejarah, agak berbeda dengan cerita yang dikisahkan di novel ini.
3. Pulang - Leila S. Chudori
Novel Pulang berlatarkan kisah kelam di masa pembasmian golongan kiri, yang kita kenal dengan peristiwa G30S PKI.
Novel ini bercerita tentang perjalanan hidup Dimas Suryo yang kini tinggal di Prancis pasca peristiwa tersebut. Dimas sebenarnya hanya ingin kembali ke tanah kelahirannya namun karena rezim orde baru masih berkuasa, dia sangat kesulitan pulang karena dianggap sebagai tahanan politik.
4. Tetralogi Buru - Pramoedya Ananta Toer
Tetralogi buru merupakan 4 novel karya Pramoedya Ananta Toer dengan judul Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca memiliki latar sejarah kelam dimana para pribumi tidak memiliki hak apapun terhadap tanahnya sendiri akibat kolonialisme.
Dengan tokoh utama Minke, sebagai pelopor media melayu dan penggerak organisasi pribumi, dia berusaha menaikkan derajat pribumi dari hukum kolonial yang berlaku meski berujung ke pembuangan dan pengasingan oleh pemerintah Belanda.
5. Tanah Surga Merah - Arafat Nur
Novel Tanah Surga Merah memiliki latar konflik politik di Nanggroe Aceh Darussalam. Dimana di sana terjadi pergolakan politik lokal yang berkaitan dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan Partai Merah.
Novel ini mengisahkan tentang mantan anggota GAM dan Partai Merah yang kembali ke kampung halamannya setelah 5 tahun dan menemukan semangat pejuang orang-orang Partai Merah tidak lagi sama seperti dulu.
Jadi itulah 5 novel berlatarkan sejarah kelam Indonesia, apa ada yang sudah kamu baca? Jujur aku baru baca Tetralogi Buru saja.
Dari sekian banyak novel berlatar sejarah kelam ini, aku berdoa semoga tidak ada lagi sejarah kelam di negeri kita tercinta ini, dan biarlah sejarah kelam ini hanya tinggal menjadi sejarah.
0 Komentar