Kali ini aku mau bercerita tentang dilema aku setelah menikah. Aku masih sulit memutuskan untuk menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga. Meski jaman sekarang sebenarnya wanita tidak perlu memilih antara keduanya. Wanita bisa menjadi ibu rumah tangga dan bisa juga menjadi wanita karir. Yang terpenting adalah, adanya support system yang baik.
Tapi di sini aku akan menjelaskan apa sih pertimbangan aku dan kenapa aku sulit memutuskan antara dua hal itu.
Jika Aku Memilih Wanita Karir
Keuntungan menjadi wanita karir salah satunya adalah kemandirian finansial, dan memang harapanku dari sebelum menikah adalah ingin mandiri secara finansial. Meski memang suami sudah sangat cukup menafkahi, tapi impian ini hanya akan terlaksana jika aku menjadi wanita karir. Selain itu, aku juga bisa mengembangkan bakat dan kemampuan yang aku miliki. Setidaknya, tidak sia-sia aku belajar selama ini. Dan aku ingin menjadi contoh sebagai orang tua pekerja keras dan mandiri untuk anak-anak.
Tapi hal yang jadi pertimbangan adalah soal keseimbangan peran aku sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa saat berada di rumah, aku harus berperan sebagai ibu rumah tangga yang siaga dan penyayang, meski pada saat itu mungkin hari-hariku di kantor tidak berjalan lancar. Selain itu juga soal waktu. Bisakah aku berada di saat anak-anak dan suami sangat membutuhkan aku di waktu pribadi mereka. Misalnya, acara keluarga atau acara sekolah dan disetiap perkembangan anak. Karena, seperti yang kita tahu, pekerja harus siaga disaat atasan membutuhkan.
Jika Aku Memilih Ibu Rumah Tangga
Terlepas dari bahwa wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga dianggap mulia. Aku merasakan sendiri bahwa dengan menjadi ibu rumah tangga, aku bisa dengan penuh memperhatikan keluarga dan anak-anak. Aku juga bisa dengan penuh melihat perkembangan anak dari waktu ke waktu. Juga bisa menjadi pendukung utama untuk membentuk nilai-nilai keluarga, dan menciptakan lingkungan hangat penuh kasih di dalam rumah. Prioritas utama aku dengan menjadi ibu rumah tangga adalah untuk menghabiskan waktu dengan keluarga, dan menciptakan momen bahagia yang gak bisa digantikan.
Tapi hal yang jadi ganjalan aku adalah aku tidak bisa mandiri secara finansial. Bakat yang sudah aku kumpulkan juga semakin hari semakin mengikis, karena tidak terasah dengan baik. Dengan kata lain, secara pribadi, aku kurang puas sama hidup ini. Aku juga punya pemikiran negatif tentang masa depan. Jika, suatu saat pernikahan harus berakhir atau anak-anak sudah besar, aku akan bingung harus nyari jati diri kemana. Mau kembali kerja kantoran, pasti tidak akan diterima karena sudah kelewat umur.
Satu hal yang pasti, tidak ada yang benar dan yang salah dengan kedua pilihan ini. Aku menyadari, untuk memilih diantara keduanya aku harus memikirkan segala macam hal. Tapi sisi lain, aku juga ingin memikirkan tentang keinginan dan impian aku.
Najwa Shihab memang pernah berkata "wanita tidak harus memilih diantara keduanya, wanita bisa memilih keduanya". Tapi hal itu hanya berlaku jika kita memiliki support system yang baik. Kita harus bisa mengkomunikasikannya dengan suami, mencari dukungan suami, keluarga, mertua, juga teman. Jika semua itu bisa terpenuhi, barulah wanita bisa memilih keduanya, dan menyeimbangkan keduanya.
Baca juga :
0 Komentar