Disclaimer : Blog post ini merupakan perpanjangan dari review yang ada di Youtube. Jika tidak ingin repot membaca, bisa langsung saja tonton video dengan klik play pada video di atas.
Buku ini punya 2 cerita dalam 1 buku. Lucid Dream dan Wonderworks. Keduanya punya genre yang berbeda. Lucid Dream bergenre horor dan Wonderworks bergenre fantasi. Kedua novel ini disatukan karena sama-sama berlabel 'best seller'.
Sinopsis novel horor Lucid Dream karya Ziggy
Karena ada 2 novel dalam 1 buku, kita akan mulai dari sinopsis Lucid Dream terlebih dahulu. Kemudian ke sinopsis Wonderworks.
Sinopsis Lucid Dream
Sebuah keluarga mengalami kecelakaan mobil dan hanya anak perempuannya yang selamat. Pada waktu yang sama ada anak lain yang juga mengalami kecelakaan dan meninggal. Anak perempuan itu mengalami kebutaan dan orang tua anak lain yang meninggal memutuskan untuk mendonorkan mata anaknya kepada anak yang mengalami kebutaan.
Setelah si anak perempuan terbangun dari koma, dia sudah bertambah besar dan bersekolah di tingkat SMP. Di sekolah, dia berteman dengan anak laki-laki indigo. Setelah berteman cukup lama, mereka berdua merasa apakah mereka ini berada di alam nyata atau di alam mimpi. Tapi siapa yang bermimpi di antara keduanya?
Sinopsis Wonderworks
Seorang perempuan menemukan sebuah batu di tengah jalan. Saat batu itu diambil, dia tiba-tiba terlempar ke sekolah sihir yang berada di London. Perempuan itu kemudian mengikuti pelatihan sihir dengan segala aktivitasnya. Mulai dari pertandingan sihir, ujian sihir, dan lainnya. Ujian sihir tiba-tiba menjadi tidak kondusif, ada 1 siswa yang diguna-guna untuk melakukan kecurangan dan menghancurkan ujian. Semua siswa dan guru panik, karena keadaan ini mengancam nyawa.
Review novel Lucid Dream dan Wonderworks karya Ziggy
Untuk kedua novel ini sebenarnya reviewnya hampir sama. Awalnya, pembaca akan dibuat bosan dulu dengan alurnya kemudian dibuat kaget karena konflik disajikan di akhir bab. Keduanya memiliki plot twist yang tidak terduga.
Kesan horror di novel Lucid Dream memang dapat dirasakan, tapi aku masih merasa ada unsur fantasi di sini. Kesan fantasi di novel Wonderworks juga dapat dirasakan, tapi aku tidak terlalu terkesan dengan novel ini karena ceritanya mirip dengan Harry Potter. Bedanya karakter yang ditonjolkan di sini hampir semua keturunan Asia.
Novel ini merupakan karya pertama Ziggy yang aku baca. Tapi sejujurnya aku tidak terlalu terkesan. Mungkin ini karena perbedaan selera saja. Seperti kata pepatah, setiap buku pasti punya pembacanya masing-masing.
Terima kasih sudah membaca, jika kamu perlu sesuatu seperti tawaran kerjasama, jasa content writer murah, bisa menghubungi email di nurhayati.irma20@gmail.com untuk informasi lebih lanjut.
1 Komentar
menarik melihat review review bukunya ziggy karena saya juga pernah baca dua bukunya dan pengen beli beberapa buku beliau yang terbaru. gaya penulisan beliau memang not cup of everyone tea sih. dan karena tulisan beliau yang ini dari masa ketika beliau masih remaja, mungkin juga cukup berbeda dari gaya penulisan beliau sekarang 😁
BalasHapus