Disclaimer : Blog post ini merupakan perpanjangan dari review yang ada di youtube. Jika tidak ingin repot membaca, bisa langsung saja tonton video dengan klik play pada video di atas.
Halo Teman Buku semuanya...
Kali ini ada novel romansa dengan judul Cintaku Di Lockdown. Memang tidak salah, latar waktu untuk novel ini adalah saat pandemi covid-19 kemarin. Jumlah halamannya sebenarnya tidak banyak, hanya 300-an halaman. Tapi, novel ini tampak sangat tebal. Aku akan jelaskan nanti di akhir review.
Sinopsis Novel Cintaku Di Lockdown
Novel ini bercerita tentang seorang laki-laki bernama Duta Agustinus Wijaya yang bertemu dengan pujaan hatinya saat mengantri vaksin. Iya, benar. SAAT MENGANTRI VAKSIN. Latar waktu yang digunakan di novel ini memang saat pandemi COVID-19 dan saat lagi ramai-ramainya orang mengantri vaksin gratis dari pemerintah.
Duta bertemu dengan seorang perempuan bernama Icha. Dia mengobrol seru bersama Icha hingga pada akhirnya harus berpisah karena urusan vaksinasi sudah selesai. Duta yang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tidak ingin pertemuannya dengan Icha ini hanya sampai disitu saja. Dia bersusah payah meminta nomor HP Icha sesaat sebelum mereka berpisah dari area vaksin.
Apa duta berhasil dapet nomor HP Icha? Tentu saja berhasil. Icha menuliskan nomor HP-nya di kertas sertifikat vaksin milik Duta. Namun, di sepanjang perjalanan pulang ke rumah. Duta kehujanan karena naik ojeg, seluruh baju dan tasnya basah kuyup. Dan si kertas tadi yang tertulis nomor Icha, ikutan basah hingga tinta pulpennya hampir seluruhnya luntur.
Duta langsung pusing, satu sisi dia bingung mau menghubungi Icha bagaimana karena nomornya terhapus, kehujanan, tapi satu sisi dia tidak mau menyerah. Dan benar saja, Duta tidak mau menyerah, dia memutar otak untuk mencari Icha. Dari sinilah petualangan Duta bersama temannya Jonas untuk mencari cintanya, Icha, dimulai.
Review Novel Cintaku Di Lockdown
Jujur, jarang banget aku baca novel romansa seperti ini. Tapi aku tertarik sama buku ini, pertama karena judulnya, kedua, saat aku baca sinopsis singkat yang ada dibelakang buku, aku sudah membayangkan bahwa ceritanya akan unik dan kocak. Dan benar saja, setelah aku baca keseluruhan cerita, ceritanya memang unik dan kocak. Kenapa bisa unik dan kocak?
- Latar waktunya saat pandemi
- Cinta pada pandangan pertama yang terhalang masker, literally cinta dari mata turun ke hati
- Cerita pencarian Icha-nya ini juga yang bikin penasaran pembaca dan menarik untuk diikuti
Aku sampai menebak-nebak sendiri soal si Icha ini, jangan-jangan si ini, jangan-jangan si itu. Kurang lebih begitulah.
Yang paling bikin tertawa ngakak adalah saat Duta bermimpi soal Icha. Dalam mimpinya Duta, setiap orang yang Duta temui mukanya berubah jadi Icha dan menagih janji untuk me-whatsapp Icha. Kalau kamu baca sambil bayangin adegannya, ini kocak abis sih.
Bahasa tulisannya santai, khas anak muda banget, jadi enak banget bacanya, ngalir. Meski memang ada beberapa typo tapi tidak terlalu mengganggu kok, toh otak kita sudah di-set untuk membaca sedikit typo kok.
Nah, sekarang soal halamannya tadi. Kenapa buku ini bisa setebal ini padahal hanya 323 halaman? Biasanya buku setebal ini tuh halamannya kurang lebih sekitar 400-500 halaman. Ini dikarenakan kualitas kertasnya yang lebih tebal dari kertas novel pada umumnya. Covernya juga lebih tebal dari biasanya. Menurutku hal ini jadi nilai plus si novel ini. Kerasanya lebih premium aja gitu.
Oke, jadi tadi aku sudah menjelaskan soal sinopsis, review isi cerita, bahasa tulisan, sampai ke fisik novel. Sekarang giliran pesan moral.
Pesan moral yang bisa didapatkan dari buku ini adalah "bekerja keraslah untuk mendapat apa yang kamu inginkan, karena usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil."
Terima kasih sudah membaca, jika kamu perlu sesuatu seperti tawaran kerjasama, jasa content writer murah, bisa menghubungi email di nurhayati.irma20@gmail.com untuk informasi lebih lanjut.
0 Komentar