Ingat ga sewaktu kecil kita suka sekali dengan cerita dongeng. Dulu aku suka cerita dongeng rakyat tentang lutung kasarung, asal usul talaga warna, gunung tangkuban perahu, dan masih banyak lagi.
Tapi kenapa setelah kita dewasa, kita menghindari semua dongeng itu bahkan menganggap bahwa dongeng itu hanya untuk anak kecil, padahal banyak pesan moral sederhana yang bisa jadi refleksi hidup untuk kita.
Buku yang aku bahas kali ini merupakan buku dongeng anak yang sengaja ditujukan untuk para orang dewasa. Menurut buku ini, orang dewasa seringkali berpikir rumit untuk hal-hal sederhana.
Sinopsis Singkat Le Petit Prince
Buku ini diawali dengan gambar abstrak dengan narasi yang mengajak pembaca untuk menebak gambar itu. Pembawa narasi sebagai tokoh kedua di buku ini mengatakan bahwa dia seringkali dipatahkan semangatnya karena komentar orang dewasa akan gambar itu.
Orang dewasa berpikir ini topi, tapi setelah diperlihatkan di gambar kedua. Para orang dewasa malah mengatakan untuk melupakan gambar ini dan meminta sang pemilik gambar untuk belajar ilmu bumi dan hal sains lainnya.
Setelah dewasa, dia menjadi seorang pilot dan suatu hari pesawatnya jatuh di padang pasir. Dari sinilah dia bertemu dengan pangeran cilik yang sedang mengunjungi bumi.
Jika dibandingkan bumi, planet yang ditinggali pangeran kecil ini sangat kecil. Planetnya hanya punya 3 gunung berapi, 1 bunga mawar, dan benih-benih pohon baobab yang jika terlambat dicabut bisa mengancam planetnya. Untuk melihat matahari terbit dan tenggelam, pangeran cilik hanya perlu berjalan beberapa langkah saja.
Pada suatu hari dia penasaran dengan planet lain dan penghuninya. Dia mengunjungi satu planet ke planet lainnya hingga akhirnya tiba di planet bumi dan bertemu sang pilot. Kepada sang pilot, dia menceritakan semua kisahnya.
Kesanku setelah membaca Le Petit Prince
Aku sudah 3x membaca buku ini sebelum aku tuliskan reviewnya, tapi belum benar-benar bisa memahami keseluruhan isi buku. Yang jelas yang aku tangkap dari keseluruhan isi buku ini adalah tentang orang dewasa yang selalu berpikiran rumit dan terkadang melupakan hal-hal kecil. Seperti kisah seorang penyulut lampu. Dia ingin istirahat tapi hanya karena "aturan" dia rela bersusah payah.
Satu kalimat yang buat aku merasa tertampar di buku ini "hanya dengan hati kita melihat dengan baik, yang terpenting tidak tampak di mata". Maksudnya, gunakanlah hati untuk melihat maksud dari segala sesuatu, karena pada akhirnya sesuatu akan menjadi berharga bagi kita saat hal itu sudah tidak ada.
Banyak sekali yang bisa dipelajari dari buku ini jika bisa menangkap maknanya. penasaran? coba baca bukunya dan rasakan "tamparan-tamparan" dari cerita buku ini.
Satu kalimat yang buat aku merasa tertampar di buku ini "hanya dengan hati kita melihat dengan baik, yang terpenting tidak tampak di mata". Maksudnya, gunakanlah hati untuk melihat maksud dari segala sesuatu, karena pada akhirnya sesuatu akan menjadi berharga bagi kita saat hal itu sudah tidak ada.
Banyak sekali yang bisa dipelajari dari buku ini jika bisa menangkap maknanya. penasaran? coba baca bukunya dan rasakan "tamparan-tamparan" dari cerita buku ini.
Untuk review buku lainnya bisa klik menu Books
Kerjasama review dan lainnya bisa email ke ikarireads@gmail.com
0 Komentar